Minggu, 09 Februari 2014

   Flick Service adalah service yang dilakukan secara cepat/tiba-tiba ke arah bagian belakang lawan dengan tujuan mengecoh lawan. Teknik ini mirip dengan backhand service tetapi kock dipukul dengan cepat dengan arah setengah tinggi.

Berikut cara melakukan Flick service:
1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi.

2. Lakukan pukulan dengan cepat dengan arah shuttlecock setengah tinggi ke arah garis ganda bagian belakang.

3. Sebelum melakukan flick service, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan, sehingga shuttlecock yang diarahkan, tidak mudah di smash oleh lawan.

4. Biasakan berlatih dengan jumlah kock yang banyak dan berulang-ulang tanpa mengenal rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan keterampilan service ini dengan baik/sempurna.
   Netting adalah jenis pukulan yang dilakukan di dekat net yang dipukul dengan sentuhan halus namun akurat. Tujuan dilakukan netting adalah supaya shuttlecock yang jatuh di bidang lawan jatuh sedekat mungkin dekat net. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan shuttlecock saat perkenaan, dan tentunya konsentrasi saat memukul shuttlecock menjadi faktor penting.

Prinsip dasar saat akan melakukan netting:

1.    Pegang raket se-rileks mungkin

2.    Shuttlecock harus diambil di atas atau setinggi mungkin

3.    Usahakan laju shuttlecock serendah mungkin dengan bagian atas net

4.    Usahakan jatuhnya shuttlecock serapat/sedekat mungkin dengan net

Cara latihan netting:
- Berdirilah di belakang garis service kira-kira dua langkah dari jaring

- Peganglah raket se-rileks mungkin

- Kejarlah shutlecock yang datang di depan jaring

- Posisi kaki kanan selalu berada di depan baik saat melakukan netting dengan forehand ataupun netting dengan backhand.

- Agar netting lebih tipis bergulir di bidang lawan, sesaat sebelum shuttlecock tersentuh, buat tarikan kecil

- Secara simultan dan bergantian arah dan sasaran pukulan bisa berbentuk lurus, silang di depan net atau bisa juga mendorong shuttlecock ke arah belakang.
   Drop Shot adalah pukulan yang dilakukan seperti smash. Perbedaannya hanya pada posisi raket pada saat akan melakukan pukulan. Jika smash di lakukan dengan kekuatan penuh, maka Dropshot hanya di pukul dengan dorongan atau sentuhan yang halus. Dropshot yang baik dilakukan jika jatuhnya shuttlecock dekat dengan net dan tidak melebihi garis ganda.

Pukulan Dropshot memiliki karakterisktik yang unik. Jatuhnya shuttlecock mesti dekat dengan jaring di daerah lawan. Faktor posisi tubuh, pegangan raket, gerak kaki dan perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul menjadi faktor yang amat menentukan. Dropshot akan semakin mematikan jika dipadukan dengan gerak tipu.

Tahap melakukan Dropshot:

1. Posisi tangan menggunakan pegangan forehand.

2. Pegang raket dengan posisi menyamping badan (bahu).

3. Genggam raket dengan rileks.

4. Upayakan bergerak cepat untuk mendapatkan posisi badan berada di belakang shuttlecock.

5. Pukul raket dengan posisi tangan lurus, dorong/sentuh shuttlecock dengan halus.

6. Arahkan shuttlecock dengan arah bola melengkung ke sebelah kanan jika akan memberikan dropshot ke arah forehand dan arahkan bola melengkung ke kiri jika akan melakukan backhand.
 
7. Posisi akhir raket mengikuti arah bola.

8. Posisi gerak langkah sebelum dan setelah memukul harus diperhatikan.

9. Pukulan jenis ini mengandung aspek kehalusan dan gerak tipu.
   Permainan bulutangkis sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks. Sepintas lalu dapat diamati bahwa pemain harus melakukan gerakan-gerakan seperti lari cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi, gerak meloncat, menjangkau, memutar badan dengan cepat, melakukan langkah lebar tanpa pernah kehilangan keseimbangan tubuh.

Gerakan-gerakan ini harus dilakukan berulangulang dan dalam tempo lama, selama pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan "kelelahan", yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung, paru-paru, sistem peredaran darah, pernapasan, kerja otot, danpersendian tubuh.

Karena itu, pebulutangkis sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima. Melalui proses pelatihan fisik yang terprogram baik, faktor-faktor tersebut dapat dikuasai. Dengan kata lain pebulutangkis harus memiliki kualitas kebugaran jasmani yang prima. Ini akan berdampak positif pada kebugaran mental, psikis, yang akhirnya berpengaruh langsung pada penampilan teknik bermain.

Itulah sebabnya pebulutangkis sangat membutuhkan kualitas kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspek-aspek tersebut sangat dibutuhkan agar mampu bergerak dan bereaksi untuk menjelajahi setiap sudut lapangan selama pertandingan.

A. Sistem Pelatihan Fisik Umum

Program dan aplikasi pelatihan fisik bulutangkis harus dirancang melalui tahapan sebagai berikut:

a. Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ tubuh, sehingga memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek pelatihan pada tahap berikutnya.
b. Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik menuju pertandingan.
c. Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain. Pada tahap ini pelatihan bertujuan untuk memahirkan gerakan kompleks dan harmonis yang dibutuhkan setiap pemain untuk menghadapi pertandingan.

Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain

1. Program Latihan Lari
Latihan lari sangat penting dan balk untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paruparu, dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain.

2. Program Latihan Senam
Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian.

3. Program Latihan Loncat Tali
Latihan ini sangat balk untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan de-ngan loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk variasinya.

4. Program Latihan Gabungan
Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan dan kete-rampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak. Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam permainan bulutangkis, di samping memberikan prioritas pada pembinaan aspek-aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bulutangkis.

5.Latihan Pemanasan
Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan memberikan pe-ngaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu, sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk:

a. Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan ke samping.
b. Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang, depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll.
c. Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian.

6. Latihan Pendinginan
Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar,

B. Sistem Pelatihan Fisik Khusus

Pelatihan fisik bulutangkis dituntut untuk memahami dan mengetahui secara spesifik kebutuhan gerak olahraga ini. Bahkan harus mendalami makna proses kerja otot, sistem energi, dan mekanisme gerak yang terjadi dalam permainan bulutangkis. Atas dasar pengetahuan ini, pelatih akan mampu merancang bentuk-bentuk latihan fisik secara spesifik, sesuai kebutuhan pemain.

1. Latihan Daya Tahan
(Aerobik dan Anaerobik)
Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasakan pemain menyenangi latihan lari selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pemain dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.

Selanjutnya proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina)pemain. Artinya, pemain itu mampu bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis.

2. Latihan Kekuatan
Pemain bulutangkis sangat membutuhkan aspek kekuatan. Berdasarkan analisis dan cukup dominan pemain melakukan gerakan-gerakan seperti meloncat ke depan, ke belakang, ke samping, memukul sambil loncat, melakukan langkah lebar dengan tiba-tiba. Semua gerak ini membutuhkan kekuatan otot dengan kualitas gerak yang efisien.
Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih menggunakan beban atau dengan kata lain latihan beban (weight training). Sebaiknya sebelum melakukan program latihan beban sesungguhnya, disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan seperti:
- mendorong (push up, pull up)
- bangun tidur, angkat kaki
- memperkuat otot punggung, pinggang
- jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai - loncat-loncat di tempat atau sambil bergerak.
Proses selanjutnya adalah meningkatkan kualitas geraknya dengan menggunakan beban (weight training) yang sebenarnya. Dianjurkan untuk tidak melakukan atau berlatih loncat di tempat yang keras karena akan berdampak terjadinya sakit, cedera pada bagian lutut, dan pinggang.

3. Latihan Kecepatan
Aspek kecepatan dalam bulutangkis sangat penting. Pemain harus bergerak dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau atau memukul kok dengan cepat.
Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan tungkai/kaki. Aspek kecepatan dalam bulutangkis juga bermakna pemain harus cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya antara lain:
a. Lari cepat dalam jarak dekat
b .Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run)
c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan, dan lain-lain.
d. Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula.

4. Latihan Kelenturan/Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain bulutangkis. Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes namun tetap bertenaga, pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus.

Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur rentan mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di samping itu, gerakannya cenderung kaku sehingga banyak menggunakan energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien.
Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis.

5. Model-Model Latihan Fisik dengan Menggunakan Alat Bantu Pelatihan

a. Latihan denganBola Medisin
Bola medisin yang beratnya bervariasi antara 1-5 kilogram merupakan alat bantu pelatihan, antara lain untuk kekuatan dan kecepatan melempar, membina kekuatan lengan, tungkai, dan kekuatan bagian atas dan bawah tubuh.
Bentuk latihan bola medisin ini antara lain dilakukan dengan melempar ke arah tembok dengan satu atau dengan dua lengan. Berdiri kira-kira 3-4 meter dari tembok, lalu lempar bola itu dan segera tangkap bola tersebut sambil lari mundur ke arah garis start, seperti layaknya gerak mundur dalam permainan bulutangkis.

b. Latihan Loncat Tali
Pemain bulutangkis dianjurkan untuk terampil dan menguasai bentuk latihan loncat tali ini. Pengaruh latihan ini sangat membantu untuk membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan, koordinasi gerak, dan membantu peningkatan kualitas gerak pergelangan tangan.
Latihan loncat tali dirancang dengan sistem interval antara lain sebagai berikut:

• Sesi I: • Sesi H:
1. 3 X 30 detik 1.5 X 25 detik
2. 5 X 25 detik 2. 7 X 20 detik
3. 7 X 20 detik 3. 5 X 30 detik
4. 3 X 30 detik 4. 3 X 40 detik

Masa istirahat antara kegiatan adalah 15-20 detik. Tingkatkan latihan ini dengan menambah jumlah sesi, waktu kegiatan masa istirahat diperpendek. Dalam aplikasi latihan loncat tali, pelatih harus berperan memberikan motivasi dan pengawasan gerak loncat, sehingga tujuan latihan tercapai dengan optimal.

c. Latihan Bayangan
Latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gerak kaki, kecepatan, serta daya tahan. Latihan ini dapat dijadikan sebagai program khusus, rutin bagi pemain agar langkah dan gerakan kaki (footwork) senantiasa ditingkatkan dan dipelihara terus.
Untuk meningkatkan kualitas latihan ini, pemain harus menggunakan "jaket pemberat" yang dibuat khusus untuk itu. Sangat balk untuk membina kualitas dan kecepatan gerak pemain.

d. Latihan Loncat Bangku/Gawang
Latihan ini berfungsi untuk membina kekuatan tungkai, konsentrasi, dan kecepatan gerak yang dibutuhkan dalam permainan. Bangku atau gawang dibuat dengan berbagai ukuran tinggi antara lain 40, 50, 70, 80 cm. Alat ini berfungsi sebagai alat pemberat, rintangan, tantangan, agar pemain terpacu untuk mengatasinya. Proses kerja "overload' (beban lebih) dengan menggunakan beban rintangan ini, latihan makin terasa berat bagi pemain.
Dalam pelaksanaan latihan, pelatih harus terampil meletakkan gawang/bangku itu sesuai dengan tujuan latihan dan kebutuhan pemain.

   Smash adalah teknik paling agresif dalam bulutangkis / badminton. Pukulan smash bulutangkis tercepat di dunia mencapai kecepatan 332kpj(kilometer per jam), yang dilakukan oleh Fu Haifeng dari Cina pada tahun 2005. Perlu diketahui bahwa kecepatan smash yang melebihi 400kpj(kilometer per jam) telah tercatat secara tidak resmi pada test kecepatan yang digunakan untuk tujuan promosi.
 Smash penggunaannya berbeda saat bermain tunggal ataupun ganda. Dalam permainan bulutangkis tunggal, Smash harus digunakan secara hati-hati – hanya dilakukan bila anda yakin jika pengembalian bola (bulu?) / suttlecock yang lemah dari lawan.
Dalam permainan ganda, smash harus dilakukan lebih sering, lagi pula adalah tugas pasangan anda untuk menangani pengembalian bola yang kuat dari lawan (serangan balik)
Teknik cara melakukan smash sangat mirip dengan servis pada Tenis atau melempar bola dengan tangan.

Cara Efektif melakukan smash

Proses smash melibatkan pergerakan posisi, persiapan dan melakukan smash
1. Pindah posisi: Footwork
Anda tidak dapat melakukan tembakan secara efektif kecuali jika berada dalam posisi dan waktu yang baik. Anda perlu waktu dimana anda akan berhenti dan menyeimbangkan tubuh sebelum mencoba melakukan tembakan smash.
 
2. Persiapan – Posisi siap
Tubuh Anda harus rileks – otot yang tegang bergerak lebih lambat daripada yang rileks. Gunakan forehand grip (sama seperti di Tenis) agar menjaga grip yang rileks jg.
Berdiri menyammping, sehingga bagian kaki dan bahu yg tidak searah dengan raket berada didepan kearah yang Anda akan smash.
Jika anda berada diposisi yang benar, anda harusnya berapa pada posisi dimana shuttlecock akan jatuh dibelakang leher anda, jika anda membiarkannya jatuh.
Lengan yang tidak memegang raket menunjuk ke arah shuttlecock, sementara lengan yang memegang raket anda diangkat, dengan siku ditekuk dan pergelangan tangan anda tegak sehingga raket anda menunjuk ke atas, berat badan berada pada kaki belakang.
 
Abaikan fakta bahwa pemain sedang melompat dalam gambar ini – mengikuti gerakan yang sama, tapi bukannya sekedar melompat, tetapi mengambil langkah ke depan saat melakukan smash.
Anda bertujuan untuk memukul shuttlecock pada titik tertinggi yang nyaman bagi anda – lengan dan raket harus sepenuhnya ditempatkan pada titik dengan dampak smash terbesar.
Bayangkan Anda ‘melemparkan’ raket Anda melalui shuttlecock tersebut. Otot-otot Anda harus lentur sampai ke titik smash. Jangan mencoba untuk memukul shuttlecock dengan keras! Hal ini akan menyebabkan otot-otot Anda mengencang. Anda mungkin merasa sulit untuk percaya – tetapi semakin halus gerakan yang mengalir, smash yang dihasilkan semakin cepat dan lebih konsisten.
Prinsip utamanya adalah untuk memaksimalkan akselerasi/percepatan dari raket dan berat dari tubuh Anda yang digunakan dalam cara melakukan smash.

Sebagaimana telah disebutkan, “Lengan yang tidak memegang raket menunjuk ke arah shuttlecock, sementara lengan yang memegang raket anda diangkat, dengan siku ditekuk dan pergelangan tangan anda tegak sehingga raket anda menunjuk ke atas”
Anda harus memulai gerakan dengan lengan Anda yg tidak memegang raket, yang menunjuk ke arah shuttlecock tersebut. Selagi bergerak ke depan dan ke bawah, bahu Anda akan memutar. Sebagaimana bahu anda yg berputar secara bersamaan mulai melangkah maju dan ayunkan lengan Anda ke depan, sehingga lengan dan kaki yg searah dengan raket bergerak maju pada waktu bersamaan.
Sementara lengan bawah anda diayun ke depan, Anda harus ‘menekuk’ pergelangan tangan Anda – miringkan ke belakang sehingga raket Anda mengarah ke bawah. Siku Anda juga harus berubah sehingga raket Anda menunjuk belakang punggung Anda .
Kemudian saat Anda ayun lengan Anda ke depan, Anda harus memutar putaran lengan bawah Anda dan luruskan siku Anda – sehingga tangan Anda lurus ketika Anda ‘mengayunkan’ raket menuju kok.
Tepat sebelum mengenai kok, Anda harus kibaskan pergelangan Anda, hasilkan kecepatan ekstra ketika raket menyentuh shuttlecock tersebut. Suttlecock harus menghantam bagian tengah raket, dengan permukaan raket yang rata dengan shuttlecock pada titik tumpuan. Raket harus menghadap ke bawah agar suttlecock melayang ke bawah dengan sudut curam melewati net.
 
Titik tumpuan harus sedikit di depan Anda, lengan dan raket terentang sehingga Anda memukul shuttlecock setinggi mungkin di udara, tapi tanpa memanjangkan lengan Anda berlebihan – sebaiknya masih ada sedikit tekukan di siku untuk menghindari kemungkinan cedera.
Gambar ke 6 adalah setelah pemukulan shuttlecock, tetapi jika Anda membayangkan arah raket melanjutkan garis lengan, itulah titik di mana kok itu dipukul.
Raket Anda harus mengikuti jalur lengkungan dan mendekati kaki yg berlawanan dengan raket untuk istirahat sesaat untuk beristirahat Anda dekat non-raket kaki – sehingga lengan Anda yang memegang raket mengitari tubuh Anda.
Sebuah gerakan yang baik dengan menjaga kecepatan raket Anda saat Anda memukul shuttlecock, sehingga Anda menempatkan kekuatan maksimal terhadap benturan raket ke suttlecock. Jadi, Anda harus memukul melalui shuttlecock tersebut!
Mungkin terasa agak aneh untuk memulai dengan teknik ini. Cobalah berlatih di depan cermin tanpa shuttlecock hingga terasa lebih nyaman. Kemudian carilah teman untuk memberi Anda bola tinggi sehingga Anda dapat berlatih men-smash. Tidak butuh waktu lama Anda sudah bisa memukul shuttlecock jauh lebih baik dan lebih keras dari sebelumnya!
    Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar".
Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.
Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis
 
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu: 1. Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehand.
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.



b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar d. Pukulan servis cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.